Berita-sehat.com– Senin (26/7). Noor Hisham Abdullah, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia mengatakan sebanyak 92 persen kasus Covid-19 di negaranya belum memiliki riwayat vaksinasi. Dalam unggahannya pada social media Facebook, ia membahas hasil diagnosis kasus harian Covid yang berjumlah 14.516 kasus.
“Dari 98,2 persen kasus dalam kategori satu hingga dua, ada sekitar 92 persen di antaranya tak memiliki riwayat vaksinasi,” kata Noor Hisham.
Noor Hisham mengklasifikasikan orang-orang yang terpapar virus corona ke dalam lima kategori, yaitu :
- Tanpa gejala;
- Gejala ringan;
- Gejala paru-paru sesak;
- Pasien yang membutuhkan oksigen ekstra;
- Yang paling parah.
Ia menjelaskan lebih detail, dari 7.216 kasus dalam kategori satu, ada 95,6 persen di antaranya yang belum menerima suntikan vaksin. Kemudian untuk kategori dua, ada sebanyak 87,6 persen dari 7.045 kasus juga belum menerima vaksin.
Pada kategori tiga, dari 83 kasus ada sebanyak 67,5 persen yang belum divaksin. Lalu kategori empat dari 77 kasus sebanyak 85,7 persen di antaranya juga tak divaksin.
Noor Hisham juga mendesak masyarakat agar diri dan keluarganya segera diinokulasi.
“Oleh karena itu, segera lakukan vaksinasi agar Anda dan keluarga terlindung dari bahaya infeksi Covid-19,” ujarnya dalam pernyataan resmi mengutip dari Free Malaysia Today.
Dia juga mengatakan persentase yang lebih tinggi untuk pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang tergolong kategori tiga hingga lima, karena kategori satu dan dua masih bisa diisolasi mandiri di rumah masing-masing.
Sampai saat ini, jumlah penduduk Malaysia yang sudah menerima vaksin penuh sebanyak 5,5 juta atau 17,1 persen. Sedangkan total kasus Covid di Malaysia mencapai 1,03 juta dengan total angka kematian 8.201 jiwa.
Pemerintah Malaysia hentikan penggunaan Sinovac
Saat ini, Malaysia sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta. Sejak Juni lalu, pemerintah sudah menetapkan penguncian wilayah.
Pemerintah Malaysia juga menyatakan akan menghentikan penggunaan vaksin Sinovac untuk program vaksinasi nasional Covid-19 di negara tersebut.
Seperti yang dilansir pada Reuters, dalam jumpa pers Kamis (15/7), Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba, mengatakan bahwa penghentian penggunaan Sinovac dikarenakan Negeri Jiran masih memiliki jumlah pasokan vaksin lain yang cukup untuk program vaksinasi nasional.
Baca juga : Profil dan biodata Gustion Rekt.