Kode ICD 10 Angina Pectoris dalam Diagnosis Jantung Koroner

kode icd 10 angina pectoris

Kode ICD 10 Angina Pectoris adalah sebuah sistem klasifikasi medis yang digunakan secara luas untuk memudahkan diagnosis dan pelaporan kondisi medis terutama pada penyakit yang menyerang sistem pernafasan akibat penyakit bawaan seperti jantung koroner.

Melansir dari laman resmi World Health Organization, kode ICD-10 dikenal sebagai istilah International Classification of Diseases, merupakan salah satu sistem kode internasional yang diterapkan oleh praktisi medis di seluruh penjuru dunia untuk mengkategorikan berbagai jenis penyakit dan kondisi kesehatan seseorang.

Maka dari itu, memahami Kode ICD 10 Angina Pectoris sangat penting untuk membantu dokter, tenaga medis, dan peneliti untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan merawat kondisi jantung dengan lebih efektif.

Biasanya kode untuk diagnosis Angina Pectoris ini memiliki beberapa variasi yang dapat membedakan tingkat keparahan nyeri dada. Dengan memahami kode tersebut, para profesional medis dapat menentukan jenis hemoroid yang dialami pasien.

Agar lebih memahami istilah medis ini, pada artikel kali ini akan kami ulas secara lengkap tentang apa itu Kode ICD 10 Angina Pectoris dalam diagnosis penyakit nyeri dada akibat kurangnya suplai oksigen. Yuk, simak hingga akhir, ya!

Apa itu Kode ICD 10 Angina Pectoris?

Kode ICD 10 Angina Pectoris merupakan salah satu sistem kode Internasional yang dikenal International Classification of Diseases, Tenth Revision (ICD 10) untuk mengetahui adanya penyakit nyeri dada akibat penyakit bawaan.

Melansir dari Journal American Heart Association, Angina pectoris adalah istilah medis untuk rasa nyeri atau tidak nyaman di dada yang disebabkan oleh masalah pada jantung, terutama penyakit jantung koroner.

Ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup darah yang diperlukan. Biasanya, ini terjadi karena pembuluh darah jantung menyempit atau tersumbat, yang disebut iskemia.

Gejala angina pectoris biasanya seperti sesak dan nyeri di tengah dada. Terkadang, ketidaknyamanan juga bisa dirasakan di leher, rahang, bahu, punggung, atau lengan. Namun, penting untuk diketahui bahwa gejala angina pada wanita bisa berbeda dari pada pria.

Sehingga peran Kode ICD 10 Angina Pectoris berfungsi sebagai sistem yang memudahkan dokter, tenaga medis, dan penyelenggara pelayanan kesehatan dalam mengklasifikasikan dan mendokumentasikan kasus angina pectoris berdasarkan tingkat keparahannya.

Hal ini membantu dalam diagnosis yang lebih akurat, perencanaan pengobatan yang tepat, dan pemantauan perkembangan komplikasi penyakit seiring berjalannya waktu.

Daftar Kode ICD 10 Angina Pectoris

kode icd 10 angina pectoris

Mengutip dari laman resmi Cleveland Clinic, Angina Pectoris adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot jantung, yang dapat menyebabkan rasa nyeri atau tekanan di dada. Terdapat 3 daftar kode ICD 10 Angina Pectoris, seperti:

1. I00-I99 Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Kode ini termasuk dalam kategori penyakit yang mencakup berbagai masalah dengan sistem peredaran darah di tubuh, termasuk penyakit jantung, masalah pembuluh darah, gangguan sirkulasi, dan masalah lain yang terkait dengan aliran darah.

2. 120 Kejang Jantung

Kode ini akan mengidentifikasi aliran darah yang tidak mencukupi untuk mencapai otot jantung, yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada atau tekanan di dada.

3. I20-I25 Penyakit Jantung Iskemik

Daftar kode ini lebih spesifik dan mencakup berbagai kondisi penyakit jantung iskemik, seperti angina pectoris, serangan jantung, dan penyakit jantung koroner lainnya.

Diagnosis Angina Pectoris

Selain riwayat kesehatan lengkap dan pemeriksaan kesehatan, para medis sering kali dapat mendiagnosis angina pectoris dengan cara:

1. Elektrokardiogram (ECG)

Merekam aktivitas jantung, yang dapat menunjukkan ritme abnormal (aritmia), dan mendeteksi kerusakan otot jantung. Selain itu, para medis juga bisa mengecek kondisi jantung dengan menggunakan kode ICD 10 CHF (Congestive Heart Failure) untuk gagal jantung kongestif.

2. Tes stres (biasanya dengan ECG)

Tes stres adalah pemeriksaan yang mengamati pergerakan jantung saat seseorang bergerak seperti saat berolahraga.

Langkah ini bisa dilakukan dengan cara lari di atas treadmill atau mengayuh sepeda. Selama tes ini, kamu akan diperiksa pernapasan dan tekanan darah.

Hasil pengamatannya dapat membantu dokter mengetahui apakah ada masalah pada jantung, seperti penyakit arteri koroner, dan menentukan seberapa aman kamu berolahraga setelah serangan jantung atau operasi jantung.

3. Cardiac Catheterization

Dalam prosedur ini, sebuah kawat akan dimasukkan ke dalam arteri koroner. Selanjutnya, zat kontras disuntikkan ke arteri yang terpancar pada gambar sinar-X yang diambil untuk menemukan penyempitan, sumbatan, dan kelainan lain pada arteri tertentu.

4. MRI

Dapat mengetahui jumlah aliran darah ke otot jantung. Ini mungkin tidak tersedia di semua pusat kesehatan. Selain kode ini, dokter juga menggunakan kode ICD 10 Chest Pain untuk mengetahui nyeri dada.

5. CT Scan Koroner

Tes ini dapat melihat pergerakan jumlah kalsium dan plak di dalam pembuluh darah jantung. Jika kamu mengalami gejala seperti nyeri dada atau memiliki riwayat penyakit jantung, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan diagnosis segera mungkin.

Maka dari itu, pemahaman tentang Kode ICD 10 Angina Pectoris sangatlah penting untuk mengelola dan merawat kondisi jantung dengan lebih baik. Diagnosis yang tepat dan perawatan dini akan sangat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Semoga bermanfaat.

Bagikan Halaman ini