Penyakit

Wajib Tahu! Inilah Ciri-Ciri Penyakit HIV yang Perlu Anda Waspadai

Berita-Sehat.com - Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang serius. Meskipun telah banyak upaya penanganan dan penelitian mengenai HIV/AIDS, masih banyak orang yang kurang memahami ciri-ciri penyakit ini.

Dilansir dari Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, HIV dan AIDS merupakan pandemi yang menyerang jutaan orang di dunia, baik pria, wanita, bahkan anak-anak, sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mencegah penularan HIV.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami ciri-ciri penyakit HIV yang perlu diwaspadai, agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan mencari perawatan lebih awal. Berikut penjelasannya:

Pengertian Penyakit HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus (Virus Imunodefisiensi Manusia). HIV menginfeksi dan merusak sel-sel ini, sehingga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.

Ini adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel-sel CD4 atau sel T CD4, yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh terhadap infeksi.

Jika tidak diobati, ciri-ciri penyakit HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), suatu kondisi yang ditandai oleh penurunan sistem kekebalan yang parah, sehingga membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit yang serius.

Dikutip dari Journal of AIDS and HIV Reasearch, remaja yang hidup dengan HIV yang mengikuti pengobatan HIV mengalami tingkat penghentian pengobatan yang lebih tinggi, kepatuhan pengobatan yang kurang optimal, dan kematian terkait HIV yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.

HIV dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, air susu ibu, dan cairan anus.

Penyebaran utamanya terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi jarum suntik yang tidak steril, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Pencegahan, pengujian, dan pengobatan dini adalah kunci dalam mengelola bahaya penyakit HIV/AIDS.

Gejala dan Ciri-Ciri Penyakit HIV

Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah kondisi serius yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus ini dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) jika tidak diidentifikasi dan ditangani dengan cepat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri penyakit HIV yang perlu Anda ketahui:

1. Demam

Salah satu ciri awal infeksi HIV adalah demam yang tidak jelas penyebabnya. Demam dapat terjadi beberapa minggu setelah terinfeksi dan merupakan respons tubuh terhadap virus.

2. Rasa Lelah yang Berlebihan

Orang yang terinfeksi HIV sering merasa sangat lelah (fatigue) yang tidak dapat dijelaskan oleh aktivitas fisik atau kondisi lainnya. Kelelahan ini dapat berlangsung berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.

3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening yang membengkak (limfadenopati) sering terjadi pada orang dengan infeksi HIV. Pembengkakan ini biasanya terjadi di leher, ketiak, atau pangkal paha.

4. Ruam Kulit

Beberapa individu yang terinfeksi HIV mengalami ruam kulit yang dapat berupa bintik merah atau kemerahan. Ruam ini seringkali gatal dan dapat muncul pada berbagai bagian tubuh.

5. Sakit Tenggorokan dan Nyeri Sendi

Infeksi HIV dapat menyebabkan gejala seperti sakit tenggorokan, yang bisa menjadi persisten. Nyeri sendi dan otot juga dapat terjadi. Ini adalah ciri-ciri penyakit HIV yang sering ditemukan.

6. Gejala Pencernaan

Penderita HIV juga bisa mengalami masalah pencernaan seperti mual, muntah, diare, atau penurunan berat badan yang tidak wajar. Ini adalah salah satu gejala penyakit HIV yang jarang ditemukan tetapi pasti pernah dirasakan.

7. Sering Terkena Infeksi

Salah satu tanda paling jelas dari penurunan sistem kekebalan akibat HIV adalah seringnya terkena infeksi yang biasanya tidak mempengaruhi orang sehat. Contohnya, infeksi saluran pernapasan, infeksi jamur (seperti kandidiasis mulut atau sariawan), dan infeksi kulit yang berulang.

8. Penyakit Opportunistik

Pada tahap yang lebih lanjut, jika tidak diobati, HIV dapat menyebabkan penyakit opportunistik yang serius seperti tuberkulosis, pneumonia Pneumocystis carinii (PCP), atau infeksi oportunistik lainnya.

Pengobatan Penyakit HIV

Pengobatan untuk ciri-ciri penyakit HIV telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Tujuan utama pengobatan HIV adalah untuk mengendalikan virus, mengurangi jumlah virus dalam tubuh (viral load), meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah perkembangan menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Ini dapat dicapai dengan mengikuti terapi antiretroviral (ART) yang sesuai. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang pengobatan dari ciri-ciri penyakit HIV:

  • Terapi Antiretroviral (ART):
    • Terapi antiretroviral (ART) adalah penggunaan kombinasi obat-obatan untuk mengobati HIV.
    • Biasanya, ART melibatkan kombinasi tiga atau lebih obat anti-HIV yang berbeda.
    • ART dapat menghentikan perkembangan virus HIV dan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
  • Pemilihan Regimen ART:
    • Pemilihan regimen ART harus disesuaikan dengan kondisi individu, termasuk tingkat kerusakan sistem kekebalan tubuh, efek samping, dan interaksi obat.
    • Dokter spesialis HIV akan melakukan tes darah dan evaluasi medis untuk merencanakan regimen yang paling cocok.
  • Kepatuhan:
    • Penting untuk menjalani ART sesuai dengan petunjuk dokter.
    • Kepatuhan adalah kunci kesuksesan pengobatan HIV. Melewatkan dosis atau menghentikan pengobatan dapat menyebabkan resistensi obat dan peningkatan viral load.
  • Pemantauan:
    • Pasien HIV perlu secara teratur memantau tingkat virus HIV dalam darah (viral load) dan jumlah sel CD4 (sel kekebalan tubuh) untuk mengukur respons terhadap pengobatan.
  • Efek Samping:
    • ART dapat memiliki efek samping seperti mual, diare, gangguan tidur, dan perubahan berat badan.
    • Diskusikan efek samping apa pun dengan dokter Anda. Beberapa efek samping dapat dikelola atau mungkin memerlukan perubahan dalam regimen ART.
  • Pencegahan:
    • Selain pengobatan, langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan kondom dan pengujian HIV teratur tetap penting untuk mencegah penularan HIV kepada orang lain.
  • Dukungan Psikososial:
    • Pasien HIV mungkin mengalami stres, depresi, atau masalah psikososial lainnya. Dukungan psikososial dan perawatan mental juga sangat penting.
  • Edukasi:
    • Penting untuk mendapatkan pendidikan dan pemahaman yang baik tentang HIV dan pengobatannya. Ini membantu pasien membuat keputusan yang lebih baik tentang perawatan mereka.

Cara Menghindari Penyakit HIV

Menggunakan kondom dengan benar dan konsisten saat berhubungan seks adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya. Kondom yang baik dapat memberikan perlindungan yang sangat baik.

Ciri-ciri penyakit HIV pada wanita maupun pria umumnya sama saja dan mengetahui status HIV Anda adalah langkah awal yang penting.

Anda dapat melakukan tes HIV secara teratur, terutama jika Anda aktif secara seksual. Tes HIV membantu dalam mendeteksi infeksi sejak dini dan menghindari penularan ke orang lain.

Menghindari berbagi jarum atau peralatan suntik, dan menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan perdarahan dan kontak dengan darah orang lain.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi ini akan mengalami semua ciri-ciri penyakit HIV, dan gejalanya dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai HIV atau telah melakukan risiko tertular, sangat penting untuk segera melakukan tes HIV dan berkonsultasi dengan profesional medis. Semakin dini HIV terdeteksi, semakin baik peluang pengelolaan dan pengobatannya.

Selain itu, tindakan pencegahan seperti praktik seks aman dan penggunaan jarum suntik steril juga sangat penting dalam menghindari penularan HIV. Semoga cepat pulih!

Bagikan Halaman ini